Kekeliruan dalam Penulisan Kata “Adzan”

Kekeliruan dalam Penulisan Kata “Adzan”
           
       Saya menulis artikel ini berawal dari teman yang menanyakan apa bentuk jamaknya bahasa Arab dari kata telinga? Berhubung belum mahir dan masih belajar dalam bahasa Arab, maka saya gunakan kamus untuk mencari bentuk jamaknya. Kamus bahasa Arab tentunya, bukan kamus bahasa Inggris apalagi kamus bahasa Jepang. Setelah dicari ternyata bentuk jamaknya telinga (udzunun) adalah (آذان), lalu saya berpikir ternyata ada kemiripan dengan kata adzan yang sering kita dengar untuk panggilan sholat. Saya mencoba menebak asal-asalan (jangan ditiru), mungkin secara bahasa artinya telinga tetapi secara istilah adalah panggilan untuk sholat, alasannya kalau mendengar adzan kan pakai telinga (coba sok bijak). Ternyata, eh ternyata tebakannya meleset.
          Beda loh adzan untuk panggilan sholat dengan adzan bentuk jamak dari kata udzunun. Beda penulisan, beda pula dalam hal arti. Bisa lihat gambar berikut untuk perbedaannya:
Penulisan kata “Adzan” yang tepat
           Bagaimana ada pencerahan? Eh, gambaran saja deh yang pas. Yap, jika kita amati dari gambar di atas secara sekilas memang tidak ada bedanya, namun jika diamati secara teliti, ada perbedaan mendasar. Coba tebak, apa bedanya?
Letak perbedaan antara أذان dengan آذان
Tuh yang awal katanya bedakan.
Min, jangan kasih tahu dulu dong!”
“Mimim kasih keringanan, biar ga pusing. Kabur!”
“Jangan kabur, Min! Beri penjelasannya dong!”
“Hadeuh”
            Gambar di atas merupakan contoh kesalahan umum (khoto’ syai’) yang sering terjadi sehari-hari bagi seorang pelajar bahasa Arab, bahkan penduduk asli Arab sendiri yang notabenenya sebagai penutur langsung bahasa Arab (natiq bil ‘arabiyyah) atau lebih kerennya biasa dikenal dengan istilah  native speaker.
            Kali ini, ana kasih penjabarannya sedikit. Siapa sih yang tidak mendengar kata “Adzan”? Orang Indonesia memang sudah lazim mendengar kata tersebut, khususnya muslim. Mengapa? Karena kita telah terbiasa mendengar kata adzan, misalnya adzan shubuh.
“Min, sudah adzan shubuh belum?”
“Tengok jam kali.” (Jam menunjukan pukul 8 pagi).
            Oke kita sambung ke pembahasan, penulisan kata “Adzan” dalam bahasa Arab yang tepat adalah أذان (adzan) bukan آذان (Aadzan). Contoh dalam sebuah kalimat:
سمعت أذان الصبح
Saya telah mendengar Adzan Shubuh
            Contoh kalimat diatas merupakan contoh yang tepat dalam penulisan kata adzan.
Alasan menurut bentuk makna dasar antara أذان dengan آذان
Kata أذان meupakan bentuk isim masdar dari kata إيذان bersinonim (muradif) dengan kata إعلام yang memiliki arti pemberitahuan atau pengumuman. Sementara kata آذان, seperti yang telah disebutkan di atas, merupakan bentuk jamak dari kata اُذُانٌ (udzunun) yang berarti telinga (panca indera untuk mendengar).
Jadi dalam menuliskan kata adzan, maka yang digunakan adalah أذان yang artinya pemberitahun (tanda panggilan sholat) bukan آذان yang artinya telinga-telinga.
Semoga Bermanfaat!

Related Posts:

0 Response to "Kekeliruan dalam Penulisan Kata “Adzan”"

Posting Komentar